Selasa, 08 Oktober 2013

Inilah Helm Termahal Di Dunia Seharga Mobil

Juara tujuh kali F1, Michael Schumacher, ternyata pernah merancang sebuah helm termahal di dunia bersama produsen helm dari Jerman, Schuberth. Hal ini bermula untuk membuat sebuah helm bagi Schumacher yang sering beraktivitas di sepeda motor dan pernah jatuh. Setelah bernegoisasi dengan Schuberth, akhirnya produsen helm tersebut sepakat untuk membuat helm dari serat karbon. Para peneliti di Schuberth bersama dengan Schumacher kemudian berhasil menciptakan sebuah helm berbobot super ringan. Helm tersebut kemudian menjadi salah satu pelindung kepala paling mahal di dunia, yaitu £ 6.500 atau sekitar Rp 120 juta. Prototipe tersebut kemudian menjadi dasar untuk membuat helm baru SR1 yang dipasarkan secara massal.

Malam Ini, Hujan Meteor Draconid Hiasi Langit Bumi

VIVAnews - Malam ini, cobalah sejenak memandang ke langit gelap. Siapa tahu Anda salah satu yang beruntung menjadi saksi fenomena astronomi, hujan meteor Draconid pada tahun ini. Biasanya, Huffington Post melansir, hujan meteor terjadi ketika dini hari, tapi waktu terbaik untuk melihat hujan meteor Draconid adalah sore hari, atau selepas waktu maghrib. Untuk waktu Amerika Serikat, waktu terbaiknya untuk melihat hujan meteor Draconid adalah pada 7 Oktober setelah Matahari terbenam. Sementara itu, untuk waktu Indonesia adalah pada 8-9 Oktober pukul 18:00 hingga 22:00 WIB. Tahun ini, hujan meteor Draconid akan terlihat sangat terang. Untuk mengoptimalkan penglihatan, sebaiknya Anda pergi ke tempat yang minim cahaya lampu, dan biarkan mata beradaptasi dengan kegelapan selama 20 menit. Hujan meteor Draconid berasal dari sisa-sisa debu komet Giacobini-Zinner yang berada di konstelasi Draco dan Naga. Pada Oktober ini, komet Giacobini-Zinner tidak akan meninggalkan sisa debu dan es yang banyak ke Bumi. 600 meteor Fenomena hujan meteor Draconid yang paling menarik terjadi pada Oktober 2011. Saat itu, hujan meteor diwarnai 600 meteor per jam. Cahaya silau yang dihasilkannya hampir bisa dilihat oleh orang-orang di wilayah Eropa. Untuk melihat fenomena hujan meteor itu diperlukan prasyarat yang mutlak, yaitu cuaca. Untuk bisa melihatnya dengan mata telanjang dibutuhkan cuaca yang cerah, tidak dalam cuaca mendung atau kabut polusi. Tenang saja, hujan meteor Draconid tidak akan membahayakan manusia, karena materi komet ini hanya sisa-sisa debu dan akan terbakar di atmosfer Bumi dalam hitungan detik.

Sabtu, 05 Oktober 2013

3 Negara yang Paling Sering Dikunjungi UFO

INILAH.COM, Jakarta - Unidentified Flying Object (UFO) atau objek terbang tak dikenal, sudah menjadi bagian dari perbincangan masyarakat dunia sejak masa lampau. Tidak sedikit juga yang melaporkan pernah melihat benda yang diyakini sebagai pesawat makhluk luar angkasa (alien) ini. Fenomena UFO dan alien diyakini telah ada sejak masa lampau, bahkan sebelum manusia bisa menaklukkan langit dengan teknologi canggihnya. Ada tidaknya fenomena ini, hingga sekarang masih menjadi misteri meski banyak orang pernah melaporkan jika mereka telah melihat UFO atau alien di daerahnya. Dari berbagai laporan, 10 negara berikut ini memiliki data statistik tentang kunjungan UFO terbanyak. Negara mana sajakah itu? Amerika Serikat Diperkirakan antara 5 hingga 10% dari populasi AS telah melihat apa yang mereka gambarkan sebagai UFO. Negara Paman Sam ini juga memegang rekor jumlah tertinggi tentang laporan penculikan oleh alien. Mungkin bukti yang paling menarik tentang kunjungan alien ke AS adalah sejumlah besar ‘mass sighting’ di wilayah udara Amerika, yakni penampakan UFO dengan banyak saksi. Sebuah contoh sempurna dari ‘mass sighting’ adalah kejadian mati lampu di Phoenix secara massal pada 13 Maret 1997. Lebih dari seratus saksi pergi ke depan rumah mereka masing-masing. Semua orang menyatakan telah melihat benda berbentuk sebuah ’segitiga atau V’ melayang di atas kota Phoenix, Arizona, pada malam tersebut. Jauh sebelumnya, tepatnya pada 4 Juli 1947 ditemukan serpihan piring terbang di sebuah kawasan peternakan di kota Roswell, New Mexico, setelah badai menerjang. Kejadian ini dikenal dengan sebutan 'Insiden Roswell'. Konon, bersama piring terbang itu juga ditemukan empat alien, makhluk aneh berkepala besar dengan badan berwarna abu-abu. Kabarnya, dua alien itu mati, satu alien lari kemudian mati ditembak, dan satu lagi sekarat kemudian mati. Banyak teori konspirasi yakin, alien-alien yang mati itu telah diotopsi oleh pihak berwenang AS. Namun, pihak militer dan CIA berkilah bahwa serpihan objek itu bukanlah piring terbang, melainkan balon cuaca yang jatuh.Brazil Pertemuan dengan alien di Brazil dilaporkan karena beberapa kejadian yang aneh, yakni kisah soal Chupacabre. Pertemuan dengan alien ini sering berakhir dengan seseorang yang mendapatkan luka serius. Konon ada yang disebut sebagai serangan Colares UFO. Yakni korban diserang dengan sinar laser yang kuat yang menyebabkan luka bakar. Mungkin yang paling unik adalah sikap pemerintah Brazil dan angkatan bersenjata mereka yang terpaksa menganggap serius penampakan UFO. Seolah-olah mereka tahu alien memiliki beberapa tujuan yang tidak baik. Ketika UFO menyerbu kota Varginha pada tahun 1996, Angkatan Udara Brazil, pihak kepolisian, pemadam kebakaran, dan unit tentara dimobilisasi, seharusnya mereka telah menangkap dua alien. Sementara rincian dari kejadian ini tetap dirahasiakan. Angkatan Udara Brazil telah merilis sejumlah besar informasi tentang UFO, termasuk rincian yang disebut ‘malam UFO’, dimana mereka meluncurkan jet tempur untuk mencegat dua puluh UFO. Kejadian ini pun diabadikan dengan didirikannya sebuah monumen berbentuk piring terbang di pusat kota Varginha.Rusia Pada tahun 2009, Angkatan Laut Rusia mengeluarkan sebuah data tentang UFO, yang mengungkapkan serangkaian pertemuan dengan UFO saat negara itu masih merupakan bagian dari Uni Soviet. Data tersebut menceritakan bagaimana kapal selam Rusia membuntuti sebuah UFO, lalu UFO itu ke atas permukaan air dan akhirnya terbang ke langit. Salah satu cerita paling luar biasa diungkapkan oleh data Angkatan Laut tersebut, yakni tentang pertemuan dengan alien di Danau Baikal, danau air tawar yang terbesar dan terdalam di dunia, pada tahun 1982. Sekelompok penyelam militer, yang juga sedang berlatih di danau, dikabarkan telah menemukan sekelompok makhluk humanoid yang sedang mengenakan pakaian bewana keperakan di kedalaman 50 meter. Tujuh penyelam mengejar, namun tiga diantaranya tewas akibat perbedaan tekanan tubuh di dalam danau.

Ada Ponsel Bertenaga Petir

PLASADANA.COM - Riset energi listrik alternatif semakin berkembang. Selain air, matahari, dan panas bumi, para ahli kini berhasil memanfaatkan petir sebagai sumber listrik. Temuan paling aplikatif dihasilkan oleh para ahli dari Universitas Southampton Inggris dan produsen ponsel Nokia. Terinspirasi oleh cerita novel Frankenstein, monster yang dihidupkan leh tenaga petir, para ahli itu juga mengembangkan charger ponsel bertenaga petir. Kantor berita BBC mengabarkan, para ahli menggunakan tiruan petir yang dibuat di laboratorium. Menggunakan transformator, tim ini menciptakan petir dengan daya 200 ribu volt melintasi celah udara selebar 30 sentimenter. Ternyata sirkuit ponsel dan charger Nokia mampu menstabilkan sinyal gangguan dan memungkinkan baterai terisi. Menurut Neil Palmer, pakar dari laboratorium tegangan tinggi Universitas Southamptonm, penemuan ini membuktikan perangkat ponsel dapat diisi dengan arus yang melewati udara. "Ini merupakan langkah besar menuju pemahaman kekuatan alam seperti petir dan memanfaatkan energinya," kata dia. Dengan temuan ini, di masa mendatang manusia bisa maksimal memanfaatkan alam untuk mendapatkan sumber daya listrik di tengah suplai minyak yang semakin terbatas. Nanti, kemungkinan banyak produsen yang membuat "lightning phone" alias ponsel bertenaga petir. Apalagi pabrikan ponsel kini tengah putar otak untuk menemukan cara murah mengisi baterai ponsel. "Ini tentu ide yang penting," kata Ben Wood, analis perusahaan CCS Insight. Meski begitu para ahli tidak merekomendasikan Anda untuk mencoba cara ini di rumah.